RangkaianControl Lampu Jalan Dengan LDR. Posted by Unknown Tuesday, March 20, 2012 0 comments. This circuit is of a street light that automatically switches ON when the night falls and turns off when the sun rises. In fact you can this circuit for implementing any type of automatic night light. This circuit can be used to control lights or
Perkembangan dunia teknologi didunia semakin hari semakin pesat, salah satunya adalah perkembangan handphone dengan sistem operasi Android yang semakin banyak diproduksi dan dijadikan pilihan untuk digunakan sebagai alat serba guna dikehidupan sehari-hari mereka. Karna perkembangan teknologi inilah yang mendorong manusia untuk berpikir kreatif, tidak hanya menggali penemuan – penemuan baru, tapi juga memaksimalkan sistem yang ada. Piranti elektronik didalam kelas pada umumnya dikendalikan secara manual. Piranti elektronik yang umum digunakan didalam kelas adalah lampu. Ruangan kelas di kampus merupakan tempat mahasiswa untuk melakukan kegiatan belajar mengajar yang umumnya alat elektonik yang ada disana dikendalikan secara manual. Lampu merupakan sebuah alat elektronik yang berfungsi untuk penerangan ruangan di dalam kelas untuk membantu menerangi ruangan bila keadaan gelap atau kurang cahaya, sehingga lampu ini sangat penting karena hampir digunakan setiap harinya diruangan kelas. Namun saat pengguna memiliki kesulitan untuk menyalakan dan mematikan lampu, misalnya jarak ruangan terlalu jauh sehingga malas ke ruangan tersebut untuk mematikak lampu, ataupun saklar rusak. Maka diperlukan sebuah sistem pengendalian jarak jauh remote agar lebih efisien dalam penggunaanya RAHMIATI, FIRDAUS, & FATHORRAHMAN, 2016. Berdasarkan dari hal tersebut, maka kelompok kami membuat alat yang dapat digunakan untuk mengendalikan lampu dan dapat dihidupkan dari jarak jauh menggunakan smartphone Android maupun Komputer. Sistem yang dibangun memanfaatkan sinyal wifi yang dapat dihubungkan melalui internet dengan smartphone maupun komputer sebagai perangkat pengontrolan menurut penelitian dari Nugraha, Supriyadi, & Udin, 2017. Dengan menggunakan wifi pengkoneksian dengan Arduino Uno jauh lebih mudah karena bila dibandingkan dengan pengkoneksian menggunakan Bluetooth akan terlalu terjangkau jarak yang digunakan untuk pengendalian oleh karena itu dengan menggunakan wifi pengendalian lampu dapat dilakukan melalui internet sehingga jarak pengendalianpun bisa semakin jauh selama ada server yang menghubungkan ke lampu. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free SMART CAMPUS STMIK Sumedang SMART CLASSROOMKontrol Lampu Secara Wireless Berbasis Arduino UnoPeneliti Atep Septian Suryana Denis Rianto Awaludien Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer SumedangA. INTRODUCION LATAR BELAKANGPerkembangan dunia teknologi didunia semakin hari semakin pesat, salah satunya adalahperkembangan handphone dengan sistem operasi Android yang semakin banyak diproduksidan dijadikan pilihan untuk digunakan sebagai alat serba guna dikehidupan sehari-harimereka. Karna perkembangan teknologi inilah yang mendorong manusia untuk berpikirkreatif, tidak hanya menggali penemuan – penemuan baru, tapi juga memaksimalkan sistemyang ada. Piranti elektronik didalam kelas pada umumnya dikendalikan secara manual. Pirantielektronik yang umum digunakan didalam kelas adalah lampu. Ruangan kelas di kampusmerupakan tempat mahasiswa untuk melakukan kegiatan belajar mengajar yang umumnyaalat elektonik yang ada disana dikendalikan secara manual. Lampu merupakan sebuah alatelektronik yang berfungsi untuk penerangan ruangan di dalam kelas untuk membantumenerangi ruangan bila keadaan gelap atau kurang cahaya, sehingga lampu ini sangat pentingkarena hampir digunakan setiap harinya diruangan kelas. Namun saat pengguna memilikikesulitan untuk menyalakan dan mematikan lampu, misalnya jarak ruangan terlalu jauhsehingga malas ke ruangan tersebut untuk mematikak lampu, ataupun saklar rusak. Makadiperlukan sebuah sistem pengendalian jarak jauh remote agar lebih efisien dalampenggunaanya RAHMIATI, FIRDAUS, & FATHORRAHMAN, 2016. Berdasarkan dari hal tersebut, maka kelompok kami membuat alat yang dapat digunakanuntuk mengendalikan lampu dan dapat dihidupkan dari jarak jauh menggunakan smartphoneAndroid maupun Komputer. Sistem yang dibangun memanfaatkan sinyal wifi yang dapatdihubungkan melalui internet dengan smartphone maupun komputer sebagai perangkatpengontrolan menurut penelitian dari Nugraha, Supriyadi, & Udin, 2017. Denganmenggunakan wifi pengkoneksian dengan Arduino Uno jauh lebih mudah karena biladibandingkan dengan pengkoneksian menggunakan Bluetooth akan terlalu terjangkau jarakyang digunakan untuk pengendalian oleh karena itu dengan menggunakan wifi pengendalianlampu dapat dilakukan melalui internet sehingga jarak pengendalianpun bisa semakin jauhselama ada server yang menghubungkan ke lampu. Dari hasil penelitian oleh Fatoni & Rendra, 2014, Didapatkan jarak maksimal sinyalBluetooth yang dapat dijangkau dengan menggunakan modul bluetooth HC-05 seperti tabelberikut Jarak maksimal pengontrolan lampu adalah 26 Meter tanpa penghalang yang membatasi,sedangkan dengan penghalang jarak yang dicapai hanya sampai 22 Meter dengan jeda waktuuntuk menyalakannya sama yaitu 0,1 detik. Karena itu lebih baik pengendalian dilakukan melalui internet dengan sinyal wifi sehinggajarak pengendalian bisa lebih Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah membuat suatu alat didalam kelas, alat yang dibuat yaitukumpulan lampu yang dapat dikendalikan melalui smartphone android ataupun komputersecara jarak jauh dengan wifi melalui sinyal Internet, sehingga ketika kita inginmenghidupkan ataupun mematikan lampu yang berada didalam kelas bisa lebih mudahdilakukan karena menggunakan smartphone ataupun Komputer melalui aplikasi ataupunwebsite yang sudah disediakan. Dengan dibuatnya alat ini, mahasiswa maupun pihak STMIKSumedang bisa lebih mudah mengatur lampu dari kejauhan karena menggunakan sinyal wifijadi mereka tidak harus lagi menggunakan saklar yang ada di ruang kelas. B. METHODS METODE PENELITIANTahapan yang dilakukan dalam metode penelitian ini terdiri dari analisis kebutuhan,perancangan, pembuatan, dan pengujian dari rangkaian arduino yang akan dibuat sepertigambar berikut. Pembuatan dilakukan sesuai dengan perancangan yang sudah dibuat denganmengabungkan antara hardware dan software yang sudah disiapkan. Pengujian dilakukandengan menguji fungsi antara smartphone dengan nyala lampu. User melakukan input dari aplikasi Kontrol lampu melalui internet. Input yang dipakaiberupa input standar yaitu switch button. Data yang dimasukkan berupa data serial yangdikirim ke Arduino melalui wifi. Data yang dikirim dari Android akan diterima oleh wifi yangada dalam sistem mikrokontroller. Dimana dalam hal ini mikrokontroller ialah Arduino. Dataserial tersebut diterjemahkan oleh mikrokontroller menjadi data pararel. Data pararel yangdihasilkan oleh mikrokontroller diteruskan relay melalui indikator LED yang berfungsi untukmemastikan apakah ada yang salah pasang atau tidak. Jika sampai tahap ini berjalan lancar,kemudian relay akan meneruskan data yang digunakan untuk menghidupkan dan mematikanlampu. Led indikator berfungsi sebagai feedback. Yaitu apabila lampu hidup, led juga akanhidup. Begitu juga sebaliknya. Kondisi led saat hidup/ mati dimanfaatkan sebagai input keArduino. Data yang diperoleh dari Arduino tersebut dikirimkan kembali ke perangkatAndroid Fatoni & Rendra, 2014.Rangkaian lampu yang digunakan menggunakan rangkaian pararel, Jadi rangkaian inimengggunakan jalur listrik yang berbeda untuk dilalui ke seluruh komponen Analisis KebutuhanUntuk membuat rancangan ini, Sebelumnya diperlukan alat-alat yang dapat membuatrancangan ini antara lain • Kebutuhan utama yang diperlukan untuk membuat rancangan ini antara lain1. Arduino UnoAlat yang menjadi inti dari keseluruhan rancangan karena merupakan otak dari sistem iniyang nantinya akan bisa kita atur mulai dari cara kerja rancangan ini menggunakan bantuan laptop. 2. NodeMCU ESP8266Sebagai alat untuk mengkoneksikan ke Internet 3. Modul Relay Sebagai sakelar atau mengontrol lampu untuk menghidupkan dan mematikan lampu Kabel JumperUntuk menghubungan antara komponen komponen yang digunakan. 5. Set Lampu PijarRangkaian lampu lengkap dengan dudukan lampu, kabel dan Adaptor Sebagai Power Supply pada Arduino Uno7. Smartphone & KomputerSebagai remote untuk mengontrol Lampu.• Kebutuhan alat tambahan1. LaptopSebagai alat untuk mengatur cara kerja dari Arduino Uno melalui aplikasi Arduino IDE.• Kebutuhan Software1. Arduino IDE2. Aplikasi Bylnk 2. Rancangan Setelah alat-alat yang diperlukan berhasil didapatkan maka dilakukan pembuatan keseluruhan rancangan dari awal sampai akhir. Gambar 1. Rancangan Desain Gambar diatas menunjukan rancangan desain dengan output 4 lampu, karena ruangankelas berbentuk persegi dan diperlukan lampu tiap sudutnya maka dibutuhkan 4 lampu untukmenerangi keseluruhan ruangan sehingga kami akan menggunakan rancangan 2. Tata Letak Lampu Dalam Ruang KelasGambar 3. Input Proses dan Output RancanganGambar 3 menjelaskan Input,proses dan output dari rancangan dengan 4 lampu sehinggadapat dilihat secara keseluruhan cara kerja rancangan • Inputan yang dilakukan melalui Smartphone maupun PC dari pengguna denganmenggunakan aplikasi yang sudah disediakan sebelumnya, didalamnya terdapat empattombol berbeda yang akan membuat lampu mati ataupun menyala ditiap sudut ruangan jikasalah satu tombol ditekan maka sinyal Internet akan mengirimkan sinyal ke WiFi yang adapada Arduino.• Proses yang terjadi, ketika sinyal Internet berhasil diterima oleh WiFi maka Arduino akanmemproses sesuai dengan perintah yang sudah diprogram sebelumnya pada Arduino itukemudian dikirimkan ke relay untuk membuat lampu menyala dan mati.• Outuput yang dihasilkan akan disesuaikan dengan tombol yang kita tekan sebelumnya dan akan terlihat lampu yang mati dan hidup. Gambar 5. Blok DiagramFlow chart sistem disajikan pada gambar 6 diawali dengan menginisiasi port serial yangberfungsi untuk konektivitas antara smartphone dan Arduino Uno mengunakan modulBluetooth hc-05. Aplikasi Arduino Bluetooth terdapat tombol 1,2,3,4. Fungsi tombol 1 adalahperintah untuk menyalakan lampu 1. Fungsi tombol 2 adalah perintah untuk menyalakanlampu 2. Fungsi tombol 3 adalah perintah untuk menyalakan lampu paralel 3. Fungsi tombol4 adalah perintah untuk menyalakan lampu 4 Susanto, Pradana, & Setiawan, 2018.Gambar 6. Flow Chart C. RESEARCH/ANALISYSRangkaian pengendalian lampu berbasis Arduino Uno sebagai alat yang dapatdikendalikan melalui smartphone dan juga Komputer melalui Internet dengan bantuanaplikasi Blynk. User difungsikan sebagai pengendalian lampu dengan aplikasi yang sudahdisediakan oleh Blynk ataupun melalui Website. Blynk adalah aplikasi yang digunakan untukmembuat interface pengendalian yang nantinya akan ada button pengontrol lampu sehinggalampu dapat dikendalikan melalui secara wirelessSusanto et al., 2018.Gambar 7. Aplikasi BlynkGambar 8. Membuka BlynkMembuka aplikasi Blynk untuk membuat interface pengendalian lampu yang berisikantombol yang bisa membuat lampu mati dan hidup bila user menyentuh tombol yang sudahdibuat nantinya didalam aplikasi Blynk ini. Gambar 9. Membuat TombolMembuat Tombol didalam Blynk. Karena kami menggunakan relay 2CH tombol yangdibuat hanya dua untuk dua lampu yang akan dikendalikan nantinya bila menggunakanNodeMCU 10 Gambar diatas menjelaskan tombol yang sudah dibuat oleh kami dengan dua tombol untukpengendalian 2 11. Pengkodean Program Arduino IDEKode Program ini berfungsi sebagai penerima data yang dikirim dari sinyal yang diterimaoleh NodeMCU yang nantinya akan dieksekusi oleh Arduino Uno untuk mengontrol aruslistrik pada relay pada kedua lampu. Gambar 12. Rangkaian Arduino Dengan BluetoothGambar diatas merupakan hasil dari rangkaian prototype Arduino yang berhasil kami buatjika menggunakan bluetooth dengan bantuan aplikasi android Bluetooth 4CH yangmemanfaatkan relay 4CH, Keempat lampu berhasil dinyalakan dengan baik menggunakanmodul Bluetooth HC-06 pada Arduino Uno walaupun pengendalian tidak dapat dilakukanterlalu jauh bila dibandingan dengan menggunakan WiFi NodeMCU ESP8266. PENGUJIAN PROTOTYPE DENGAN WIFIGambar 13. Rangkaian Arduino Uno Dengan NodeMCU ESP8266 Gambar 14. Uji Lampu 1Gambar 15. Uji Lampu 2 Gambar 16. Uji Seluruh LampuD. DISCUSSIONDari hasil pembuatan project ini seperti pada research dan analisis di atas, kami berhasilmembuat rangkaian menggunakan Arduino uno sebagai alat untuk memproses pengontrolanlampu melalui smartphone dengan bantuan aplikasi yang sudah dibuat sebelumnya. Relayberhasil mengatur arus listrik yang masuk dalam rangkaian pada lamu sehingga lampu dapatmenyala dengan baik sesuai dengan tombol yang kami tekan pada Smartphone denganbantuan aplikasi Blynk. Jarak pengontrolan lampu cukup jauh karena kami menggunakan sinyal WiFi dariNodeMCU ESP8266 sehingga pengontrolan lampu dapat dilakukan via internet biladibandingan dengan pengontrolan yang dilakukan dengan memakai bluetooth sehinggapengontrolan lampu dapat lebih leluasa untuk dilakukan melalui PENUTUPDari hasil project ini kelompok kami dapat menyimpulkan serta memberikan saran darikeseluruhan rancangan yang kami telah buat didalam kelas dengan menggunakan ArduinoUno, diantaranya Kesimpulan 1. Komunikasi antara smartphone Android dengan Arduino Uno dapat dilakukan secarawireless menggunakan sinyal WiFi dari NodeMCU. Antara sinyal pada smartphone danSinyal WiFi pada sistem rangkaian Arduino Agar sistem pensaklaran lampu dapat dikendalikan oleh smartphone, hal yang dilakukanoleh sinyal adalah mengirimkan kode karakter yang kemudian diterjemahkan dalambentuk serial agar dapat diterima dan di terjemahkan oleh Arduino Dalam pembuatan alat ini, sistem kendali lampu menggunakan internet dari sinyal WiFiSmartphone dengan aplikasinya yang telah Project ini memiliki rancangan utama, yaitu rancangan mekanik di antaranya ArduinoUno, modul WiFi NodeMCU ESP8266, Relay 2CH, dan seperangkat lampu serta aruslistrik yang dibutuhkan untuk menghidupkan Penggunaan Sinyal WiFi dari NodeMCU pada Arduino Uno memiliki jangkauan sinyalyang lebih baik dan lebih luas bila dibandingkan dengan Sinyal Menambahkan fitur keredupan serta waktu lampu pada sistem rangkaian Arduino fitur tersebut berguna bagi pengguna agar dapat mengatur tingkat keredupanlampu. Dan fitur waktu bertujuan agar pengguna dapat melakukan penjadwalan secaraotomatis terhadap perangkat yang Mengintergrasikan kedua fitur tersebut yang ada pada sistem rangkaian Arduino Unodengan aplikasi menggunakan interface yang mudah dipakai. 3. Karena sistem rangkaian Arduino Uno ini memiliki banyak port yang tidak digunakan,hendaknya objek yang dikendalikan bisa diperbanyak atau ditambah, misalnya kipasangin/ pendingin udara, televisi, dan lain – Saat proses rangkaian diharapkan berhati-hati karena rangkaian ini menggunakan aruslistrik secara langsung sehingga dapat membahayakan bagi siapapun yang lalai saatproses penyambungan komponen. DAFTAR PUSTAKA Fatoni, A., & Rendra, D. B. 2014. Perancangan Prototype Sistem Kendali Lampu Menggunakan Handphone Android Berbasis Arduino. Jurnal PROSISKO, 1September, 23–29. N., Supriyadi, S., & Udin, K. 2017. Aplikasi Pengontrolan Lampu Menggunakan Arduino Uno Dengan Algoritma Fuzzy Logic Berbasis Android. Cloud Information, 11, 50–64. Retrieved from P., FIRDAUS, G., & FATHORRAHMAN, N. 2016. Implementasi Sistem Bluetooth menggunakan Android dan Arduino untuk Kendali Peralatan Elektronik. Jurnal Elkomika, 21, 1–14. R., Pradana, A. I., & Setiawan, M. Q. A. 2018. Rangkaian Seri Paralel. 03, 7–16. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication. RemoteControl IR DC 12V 6A Mini 44 Tombol Untuk Rangkaian Lampu di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan. Beli Remote Control IR DC 12V 6A Mini 44 Tombol Untuk Rangkaian Lampu di BAROKAH URIP.1 Perancangan Sistem Switching 16 Lampu Secara Nirkabel Menggunakan Remote Control Rumagit, Wuwung, Sompie, Narasiang Jurusan Teknik Elektro-FT, UNSRAT, Manado-95115, Email [email protected] Abstrak - Teknologi nirkabel telah menjadi suatu yang populer saat ini diseluruh dunia. Teknologi ini telah digunakan pada sebagian besar kehidupan sebagai bentuk perkembangan dan kemajuan teknologi. Sesuai dengan keinginan manusia yang selalu ingin melakukan pekerjaan secara cepat tanpa membutuhkan waktu yang lama dan tenaga. Seperti melakukan pengontrolan terhadap lampu dengan menggunakan saklar, menghidupkan lampu pada rumah ataupun gedung yang menguras waktu karena jarak yang berjauh-jauhan. Sistem pengontrolan dengan menggunakan remote control infrared merupakan solusi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan manusia tersebut. Ada beberapa rangkaian utama untuk pengontrolan lampu rumah ini, diantaranya transmitter remote control yang berfungsi sebagai pengiriman data, receiver sensor TSOP 1738 yang merupakan penerima data yang dikirim oleh transmitter, mikrokontroler ATMega8535 sebagai pengelolah data yang diterima oleh receiver, LCD untuk menampilkan beban lampu yang telah ON/OFF, dan terdapat toggle switch sebagai kontrol manual. ari hasil pengukuran 1-11 meter, disimpulkan bahwa remote dapat berkerja maksimal pada jarak 6 meter dan tidak terhalang media serta dapat bekerja dengan stabil pada lampu 1-16. Sedangkan pada jarak 7-11 meter, sensor tidak merespon dengan baik untuk beberapa beban lampu dikarenakan adanya noise digital. Kata Kunci Teknologi nirkabel, remote control, receiver, transmitter, mikrokontroler. I. PENDAHULUAN Keberadaan teknologi adalah untuk mempermudah pekerjaan taupun kegiatan kegiatan manusia. Dengan teknologi, pekerjaan yang sebelumnya dilakukan dalam jangka waktu yang lama ataupun memulai proses yang rumit dapat diselesaikan dengan lebih efektif dan efisien. Hal ini yang membuat teknologi berkembang dengan sangat pesat. Salah satu cabang teknologi ini adalah dibidang elektronika, contoh menjamurnya perangkat elektronik. Melalui elektronika, dapat direkayasa perangkat yang memiliki fungsi-fungsi tertentu. Kebutuhan akan perangkat elektronika muncul karena manusia menginginkan suatu kemudahan. Teknologi nirkabel telah menjadi suatu yang populer saat ini diseluruh dunia. Teknologi ini telah digunakan pada sebagian besar kehidupan sebagai bentuk perkembangan dan kemajuan teknologi. Saat ini sistem pengendalian pada gedung ataupun ruangan masih menggunakan sistem manual, yaitu dengan cara menekan tombol on/off saklar lampu, sehingga hal ini kurang efisien dalam melakukan pengontrolan lampu listrik tersebut dan mengakibatkan pemborosan biaya karena pemakaian yang berlebihan. Sekarang telah ada peralatan elektronik khususnya lampu listrik yang dapat dikendalikan dengan menggunakan sinar infra merah sebagai media komunikasinya. Disamping itu juga peralatan yang dikendalikan lebih dari satu buah, dan jarak masing-masing peralatan berjauhan karena ruangan yang sangat besar, maka ini tentu saja tidak menghemat waktu dan tenaga manusia, sehingga pencegahan penggunaan peralatan pengendalian lampu dan oleh pihak yang tidak berwenang tidak dapat dilakukan. Berdasarkan masalah yang dikemukakan diatas, penulis ingin merancang sistem pengendalian peralatan listrik menggunakan remote control dalam penggendalian on/off daya listrik berbasis mikrokontroler ATMega8535. Jika menggunakan remote control ini akan membantu kita mempermudah menghidupkan atau mematikan lampudisebuah gedung ataupun ruangan, karena pada remotecontrol ini menggunakan sinar infra merah yang mempunyai jarak tembus yang jauh asal tidak ada yang menghalangi antara pemancar dengan penerima infra merah. II. LANDASAN TEORI A. Infra Merah Infra merah infrared ialah sinar elektromagnet yang panjang gelombangnya lebih daripada cahaya Nampak yaitu diantara 700 nm dan 1 mm. sinar infra merah merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan spektroskop cahaya, maka radiasi cahaya infra merah akan Nampak pada spectrum electromagnet dengan panjang gelombang diatas panjang gelombang cahaya merah. Dengan panjang gelombang ini maka cahaya infra merah akan tidak tampak oleh mata, namun radiasi panas yang ditimbulkannya masih terasa / dideteksi. Infra merh dapat dibedakan menjadi 3 macam yakni Near infrared – µm Mid infrared – 10 µm Far infrared 10 – 100 µm Contoh aplikasi sederhana untuk far infrared adalah terdapat pada alat-alat kesehatan. Sedangkan untuk mid infrared ada pada alat ini untuk sensor biasa, sedangkan near infrared digunakan untuk pencitraan pandangan malam seperti pada nightscoop. Penggunaan infra merah sebagai media transmisi data mulai diaplikasikan pada berbagai peralatan seperti TV, handphone, sampai pada transfer data PC. Media infra merah ini dapat digunakan baik untuk control aplikasi lain maupun transmisi data. Sifat-sifat cahaya infra merah 1. Tidak tampak manusia 2. Tidak dapat menembus materi yang tidak tembus pandang 3. Dapat ditimbulkan oleh komponen yang menghasilkan panas 2 Komunikasi infra merah dilakukan dengan menggunakan diode infra ra merah sebagai pemancar dan modul penerima infra merah sebagai penerimanya. Untuk jarak yang cukup jauh, kurang lebih 3 – 5 meter, pancaran data harus dimodulasikan terlebih dahulu untuk menghindari kerusakan data akibat noise. Bentuk gelombang infra merah ah dapat dilihat pada gambar 1. Untuk transmisi data yang menggunakan media udara sebagai media perantara biasanya menggunakan frekuensi carrier sekitar 30KHz – 40 KHz . infra merah yang dipancarkan melalui udara ini paling efektif jika menggunakan sinyal carrier yang mempunyai frekuensi diatas. Sinyal yang dipancarkan oleh pengirim diterima oleh penerima infra merah dan kemudian di kodekan sebagai sebuah paket biner. Proses modulasi dilakukan dengan mengubah kondisi logika 0 dan 1 menjadi kondisi ada dan tidak ada sinyal carrier infra merah yang berkisar antara 30 KHzKHz 40 KHz. Pada komunikasi data serial, kondisi idle tidak ada transmisi data adalah merupakan logika 0’, sedangkan pada komunikasi infra merah kondisi idle adalah kondisi tidak adanya sinyal carrier. carrier Hal ini ditunjukkan agar tidak terjadi pemborosan daya pada saat tidak terjadi transmisi data. Bentuk modulasi infra merah dapat dilihat pada gambar 2. B. Sensor TSOP1738 Pada alat ini, logika yang di gunakan logika high, setela logika low sesaat dan itulah yang dijadikan sebagai data, sehingga dengan mengatur lebar pulsa high 1, tersebut dengan suatu nilai tertentu dan menjadikan nilai tersebut sebagai datanya, maka pengiriman data dapat dilakukan. IC ini mempunyai karakteristrik yaitu akan mengeluarkan geluarkan logika high1 atau tegangan ± 4,5 volt pada outputnya jika IC ini mendapatkan pancaran sinar infra merah dengan frekuensi antara 38 – 40 Khz, dan IC ini akan mengeluarkan sinya Low 0 atau tegangan ± volt jika pancaran sinar infra merah dengan d frekuensi antara 38 – 40 KHz berhenti, namun logika low tersebut hanya sesaat yaitu sekitar 1200µs. Setelah itu, outputnya kan kembali menjadi high. Sifat inilah yang dimanfaatkan sebagai pengiriman data. Output dari IC ini dihubungkan pada Mikrokontroler, troler, Sehingga setiap kali IC ini mengeluarkan logika low atau high pada outputnya, maka mikrokontroler dapat langsung mendeteksinya. Bentuk fisik dari sensor ini dapat dilihat pada gambar 3. Gambar 1. Bentuk gelombang Infra merah Gambar 2. Bentuk modulasi Infra merah C. Optocoupler PC817 Optocouler adalah suatu piranti yang terdiri dari dua bagian yaitu transmitter dan receiver, yaitu antara bagian cahaya dengan deteksi sumber cahaya terpisah. Biasanya optocoupler digunakan sebagai saklar elektrik, yang berkerja secara otomatis, optocoupler atau optoisolator merupakan komponen penggandeng coupling antara rangkaian input dengan output yang menggunakan media cahaya opto sebagai penghubung. Dengan kata lain, tidak ada bagian yang konduktif antara kedua rangkaian tersebut. Optocoupler terdiri dari 2 bagian,yaitu transmitter pengirim dan receiver penerima. Transmitter Merupakan an bagian yang terhubung dengan rangkaian input atau rangkaian kontrol. Pada bagian ini terdapat sebuah LED infra merah IR LED yang berfungsi untuk mengirimkan sinyal pada receiver. Pada transmitter dibangun dari sebuah LED infra merah. Jika dibandingkan dengan menggunakan LED biasa, LED infra merah memiliki ketahanan terhadap sinyal tampak. Receiver Merupakan bagian yang terhubung dengan rangkaian output atau rangkaian beban, dan berisi komponen penerima cahaya yang dipancarkan oleh transmitter. Komponen en penerima cahaya ini dapat berupa photodioda ataupun photo trangsistor. Prinsip kerja dari optcoupler atau optoisolator adalah sebagai berikut. Pada saat input bernilai HIGH, maka LED pada optoisilator akan menyala dan transistor pada optoisolator ON sehingga ingga output dihubungkan dengan GROUND dan output tidak menyala. Sebaliknya saat input bernilai LOW,maka LED pada optoisolator tidak menyala dan transistor OFF. Akibatnya output mendeteksi nilai Vcc. Bentuk fisik dapat dilihat pada gambar 4. Gambar 3. Sensor TSOP1738 Gambar 4.. Optocoupler PC817 Gambar 5. Mikrokontroler ATMega8535 3 Gambar 6. Blok Diagram Sistem Gambar 8. Rangkaian Driver lampu Gambar 7. Sistem minimum mikrokontroler ATMega8535 D. Mikrokontroler ATmega8535 ATmega8535 adalah mikrokontroler 8-bit 8 CMOS berdaya-rendah rendah yang berbasis pada arsitektur AVR RISC. Dengan mengeksekusi instruksi dalam satu siklus clock, ATmega8535 mendekati 1 MIPS Juta Instruksi Per Detik per MHz. Mikrokontroler ini terdiri atas 32 port por I/O yang terbagi menjadi empat bagian yaitu, port A, port B, port C dan port D, masing-masing masing terdiri atas 8 pin. Bentuk fisik dari mikrokontroler ini dapat dilihat pada gambar 5. III. PERANCANGAN SISTEM A. Blok Diagram Rangkaian Diagram blok pada gambar 6 menjelaskan sebagai berikut 1. Remote control berfungsi sebagai pengirim data, data ata yang dikirimkan berupa pulsa-pulsa pulsa cahaya dengan modulasi frekuensi. Sinyal yang dikirimkan merupakan data-data biner. 2. Dari data yang dikirim oleh remote, remote sensor membaca dan memproses data-data data biner berupa cahaya infra merah. 3. Mikrokontroler berfungsi untuk memproses masukan dari sensor TSOP1738 dan menghidupkan atau mematikan saklar elektrik dari optocoupler. optocoupler 4. LCD Liquid Crystal Display akan menunjukkan kondisi ON/OFF dari beban lampu 1-16. 1 5. Optocoupler berfungsi sebagai saklar elektrik yang berfungsi untuk memicu relay pada rangkaian driver relay. 6. Driver relay terdiri dari 16 buah relay yang setiap relay berfungsi untuk menyalakan atau menghidupkan beban lampu. Pada rangkaian ini juga terdapat 16 toggle switch yang berfungsi sebagai saklar manual lampu. Gambar 9. Rangkaian tampilan LCD B. Perancangan Sistem Minimum Mikrokontroler ATMega8535 Mikrokontroler ATmega8535 tidak dapat bekerja tanpa beberapa komponen eksternal. Komponen eksternal yang dibutuhkan agar mikrokontroler ATmega8535 dapat bekerja adalah kristal yang bekerja sebagai osilator, dan condensator yang dihubungkan antara kristal dan ground, untuk mencegah osilasi tambahan. Mikrokontroler digunakan untuk memroses data dari sensor penerima TSOP 1738 yang dipancarkan oleh remote control. Kemudian sebagai output adalah tampilan pada LCD. Data dari TSOP 1738 dimasukan dalam port D, untuk LCD dikendalikan dari port C, perintah kendali untuk driver 16 lampu terdapat pada port A dan port B. Perancangan dapat dilihat pada gambar 7. C. Perancangan Rangkaian driver Lampu. Rangkaian ini berfungsi untuk menghidupkan lampu melalui sinyal dari mikrokontroler. Sinyal dari mikrokontroler akan diterima oleh optocoupler untuk kemudian diteruskan kepada transistor yang akan mengaktifkan relay. Optocoupler dapat d diaktifkan secara manual melalui saklar yang menghubungsingkatkan kolektor dan emitor pada internal optocoupler. Terdapat juga LED yang berfungsi sebagai indikator sinyal masukan dari mikrokontroler. Gambar 8. D. Perancangan Tampilan LCD Tampilan LCD telah menjadi bentuk kit dengan 16 pin. Pin-pin pin ini nantinya dihubungkan ke mikrokontroler sebagai monitor dari rangkaian input. Berdasarkan 4 hubungan pin dari LCD ke mikrokontroler dapat diklasifikasikan sifat pin tersebut, dimana pin C4-C7 adalah sebagai data, pin 4-6 adalah kontrol dan pin 1-3 adalah catu daya. Pin15 dan 16 adalah kaki anoda dan katoda dari LED yang menentukan tingkat kecerahan dari LCD. E. Perancangan maket untuk 16 buah beban lampu. Untuk perancangan maket, bahan-bahan yang digunakan berupa triplek dengan ukuran 143x123x1,5 cm, 16 buah fitting, 16 buah lampu pijar serta bahan pendukung lainnya seperti paku dan sekrub yang dirakit dalam papan triplek. Dalam perancangan gambar dibuat 16 ruangan berupa ruangan rumah yang ditampilkan dalam 2D untuk menempatkan 16 titik lampu. Maket ini dibuat sebagai simulasi dalam pegujian alat nanti. Gambar perancangan dapat dilihat pada gambar dibawah ini. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Catu Daya Untuk menguji catu daya, dilakukan 5 kali pengukuran pada 3 tegangan keluaran, yaitu tegangan pada driver relay, LCD dan pada mikrokontroler. Untuk pengukuran tegangan dilakukan pengukuran saat diberikan beban. Tujuan dari pengujian catu daya ini adalah untuk mengetahui apakah tegangan dalam pengujian ini dapat menghasilkan tegangan yang sesuai dengan yang diharapkan, yaitu sebesar 16 V untuk rangkaian driver relay, 5V untuk LCD dan 5V untuk mikrokontroler. Hasil pengujian rangkaian catu daya dapat dilihat pada tabel 1. Dari hasil pengukuran yang dilakukan dapat dilihat bahwa tegangan keluaran rata-rata dihasilkan adalah sebesar 4,99 V, 5,01 V dan 18,32 yang secara teori seharusnya 5 V pada LCD, 5 V pada mikrokontroler dan 16 V driver relay. Selisih nilai ini dapat disebabkan akibat tingkat akurasi alat ukur yang digunakan, dan kurang idealnya nilai tegangan pada rangkaian yang dipengaruhi tahanan dalam alat ukur yang bertindak sebagai beban tambahan yang didalam perhitungan tidak merupakan variabel yang dihitung serta komponen kapasitor yang dapat menambah tegangan keluarannya. Gambar 10. Maket untuk 16 buah beban lampu B. Pengujian jarak antara transmitter Remote control receiver sensor TSOP 1738 secara LOS line of sight atau tanpa ada halangan. Dalam pengujian ini, masing-masing lampu diuji sesuai dengan jarak yang ditentukan, yaitu pada jarak 111 meter dengan menekan tombol 1-16 pada remote control untuk menyalakan dan mematikan lampu. Saat melakukan pengujian, sensor dengan remote control diarakan secara tegak lurus 90o dan tanpa terhalang oleh benda-benda apapun LOS. Hasil dicatat dalam tabel 2. V. KESIMPULAN Setelah melakukan pengujian, dapat disimpulkan sebagai berikut 1. Pada jarak 1-6 meter, kinerja dari pengiriman data dari remote ke sensor berfungsi secara normal, dimana beban lampu menyala sesuai dengan perintah dari remote. 2. Pada jarak 7-10 meter, kinerja dari pengiriman data dari remote ke sensor tidak sepenuhnya berfungsi secara normal, dimana ada beberapa perintah dari remote yang tidak diterima oleh sensor dan juga ada kesalahan baca sensor terhadap perintah dari remote. TABEL I PENGUJIAN CATU DAYA +5V +5V +16V LCD Mikro-kontroler Driver relay 1 4,98V 5,00V 18,38V 2 5,00V 5,01V 18,37V 3 5,00V 5,00V 18,35V 4 5,01V 5,00V 18,24V Pengujian 5 4,99V 5,01V 18,26V Rata-rata 4,99V 5,01V 18,32V TABEL II PENGUJIAN JARAK ANTARA REMOTE CONTROL DENGAN SENSOR. 5 3. Pada jarak > 11 meter, sensor tidak berfungsi dimana perintah dari remote tidak lagi di terima oleh sensor. DAFTAR PUSTAKA [1] [2] [3] [4] [5] [6] R. Blocher Dasar Elektronika, Andi Yogyakarta 2003. U. Ronald, Perancangan Alat Pendinginan Portable Menggunakan Elemen Peltier, Universitas Sam Ratulangi, Manado, 2012. D. frank, Petruzella, Elektronik Industri, Yogyakarta Andi. S Rangkuti, Mikrokontroler ATMEL AVR, Bandung Informatika. E. Walewangko, Perancangan Dan Perakitan Sistem Keamanan Kendaraan Bermotor Berbasis Mikrokontroler Dengan Notifikasi Hp Universitas Sam Ratulangi, Manado, 2003. A Winoto, Mikrokontroler AVR ATmega8/16/32/8535 dan Pemrogramannya dengan Bahasa C pada WinAVR, Bandung, Informatika, 2010.