Tetapiperlu kita fahami kata Tidak Mungkin bisa menjadi sebuah Alarm atau Tanda Pengingat bagi kita bahwa Allah Swt selalu ada bersama kita. Kita harus yakin bahwa tidak ada yang tidak mungkin disisi Allah Swt, apalagi menyangkut urusan-urusan hamba-Nya, baik itu masalah rezeki, kesehatan, jodoh sampai masalah ampunan dosa yang telah kita Lukas 2329 - Kuasa kasih Allah kita di dalam Tuhan Yesus, sungguh tak terselami. Akal kemampuan manusia tak mampu menggapainya, begitu dahsyat dan luar biasa, herannya Dia. Hal-hal yang mustahil bagi manusia dan dunia, tidak bagi Dia, Sang Imanuel. Manusia mengukur segala sesuatu berdasarkan akal, pengetahuan, logika dan rasio, Allah jauh melebihi di atasnya. Sebab akal, pikiran, logika, pengetahuan, rasio dan apapun itu, hanyalah 6ûanugerah Tuhan bagi perempuan mandul, maka dalam akal manusia, dia pasti tidak bisa mengandung, tidak bisa melahirkam, juga tidak bisa menyusui tidak akan dapat anak. Itu logika, rasio, pikiran dan pengetahuan terbatas, tapi tidak bagi Tuhan. Renungan Perempuan mandul bahkan sudah uzur dan tidak menstruasi monepaus sekalipun, dibukakan oleh Tuhan rahimnya bisa mengandung dan melahirkan. Maka berbahagialah Tuhan hari ini mengungkapkan itu. Sebab lihat, akan tiba masanya orang berkata Berbahagialah perempuan mandul dan yang rahimnya tidak pernah melahirkan, dan yang susunya tidak pernah menyusui." ay 29Alkitab membuktikan apa yang dikatakan Yesus di jalan sengsara-Nya itu, bahwa orang mandul dan sudah tertutup rahimnya akan bersukacita dan berbahagia karena mereka akan mengandung dan melahirkan serta mendapatkan anak. Sebut saja 3 perempuan mandul bahkan sudah kering kandungannya, tapi masih bisa melahirkan. Pertama, Sarah, isteri Abraham. Dia bukan hanya mandul tapi sudah kering kandungannya. Tapi, oleh kuasa Ilahi, dia mengandung dan melahirkan Ishak leluhur bangsa Israel. Kemudian Hanna, yang didebut mandul. Tapi karena dia terus berdoa dan berpuasa kepada Tuhan, maka dia bisa melahirkan nabi dan imam, Semuel. Selanjutnya Elizabeth, isteri imam Zakaria. Dia melahirkan Yohanes Pembaptis. Inilah bukti dan fakta bahwa Tuhan kita berdaulat dan berkuasa melampaui akal kepikiran Kristus tidak ada yang tidak mungkin. Tidak ada yang mustahil. Sebab di dalam Yesus, mujizat itu nyata, karena kekuasaan Yesus sungguh ajaib benar dalam segala hal. Sahabat Kristus, begitulah Allah kita yang heran dan besar. Dialah Allah yang cinta kita semua, berkati dengan limpah. Allah yang mengaruniakan bagi kita sesuatu dari tidak ada menjadi ada bahkan heran, dahsyat dan luar biasa. Kekuatan dan kekuasaan-Nya yang ajaib itu, merupakan ciri khas-Nya. Apa yang Dia lakukan melampaui akal manusia. Orang mandul bisa melahirkan. Bahkan terlalu banyak mujizat yang Tuhan karuniakan bagi kita terus hidup setia dan taat pada-Nya meski harus menderita, memikul salib, sabarlah, keajaiban kuasa-Nya akan dinyatakan-Nya atas kita. Sebab mujizat-Nya pasti nyata dan teejadi atas hidup kita. Peganglah selalu bahwa Allah turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita. Asal kita tetap mengikuti jalan-Nya. Mujizat-Nya pasti nyata bagi kita. Jangan hitung pakai akal kepada Tuhan. Tapi gunakanlah iman. Akal kita terbatas. Tapi iman kita kepada Tuhan menghentar kita ke pintu gerbang berkat rahmat dan anugerah yang tak sanggup ditakar oleh nalar secerdas dan sehebat apapun juga. Bagi Tuhan tak ada yang mustahil dan tak ada yang tidak mungkin. Mujizat-Nya disediakan-Nya bagi kita. Kita pasti diangkat dan dipulihkan serta diberkati-Nya secara dahsyat dan luar biasa. Maka janganlah mata kita dibutakan oleh keinginan sesaat. Janganlah jalan kita tertutup oleh keserakahan dan kejahatan kita. Tapi, yakinlah dan imanilah Tuhan akan terus mengasihani kita dan menyatakan mujizat-Nya bagi kita dan keluarga, asal kita terus bertahan hingga ke tamat, hidup di dalam Dia walau harus memikul salib. Amin DOA Tuhan Yesus, kuatkan kami terus setia pada-Mu, walau harus menderita, dan nyatakanlah mujizat-Mu atas kami. Amin Danseraya memandang, YESUS berkata kepada mereka, "Di hadapan manusia hal ini adalah mustahil, tetapi di hadapan Allah Elohim 2316 segala sesuatu adalah mungkin." Shellabear 2011 (2011) Isa memandang mereka dan bersabda, "Memang bagi manusia hal itu mustahil, tetapi bagi Allah tidak ada satu pun yang mustahil." AVB (2015) - Pada postingan kali ini saya akan berbagi cara baca novel Tidak Ada yang Tidak Mungkin Jangan Pergi Full Episode dan juga akan mereview novel Tidak Ada yang Tidak Mungkin Jangan Pergi Full EpisodeNovel yang berjudul Tidak Ada yang Tidak Mungkin Jangan Pergi ini memiliki sinopsis sebagai berikut. Permisi, Nona? Maukah kamu menikah denganku? Tuan, kita bahkan tidak saling kenal! Bukankah ini aneh dan terlalu terburu-buru?Deskripsi NovelJudul Tidak ada yang tidak mungkin, Jangan Pergi!Penulis - Penerbit JoyreadRating - Genre RomantisCara Baca Novel Tidak Ada yang Tidak Mungkin Jangan Pergi Full EpisodeNovel yang berjudul Tidak Ada yang Tidak Mungkin Jangan Pergi ini sangat seru untuk di baca. Kamu dapat membaca novel ini melalui aplikasi Joyread yang dapat kamu download di google play Store dengan cara mencari "Tidak Ada yang Tidak Mungkin Jangan Pergi" di menu search aplikasi Joyread atau Langsung Buka Disini. Setelah membuka link diatas, nanti kamu akan di arahkan ke situs safelink, silahkan scroll kebawah, tunggu beberapa saat, dan klik Link Baca, maka kamu akan di arahkan ke situs Resmi Novel itulah review dan cara membaca novel Tidak Ada yang Tidak Mungkin Jangan Pergi Full Episode. Novel ini merupakan novel yang cocok untuk dibaca bagi kamu yang suka novel bergenre romantis. Bagaimana pendapat kamu mengenai novel ini? Apakah seru untuk di baca? Silahkan berkomentar dikolom komentar dibawah.

Namun ada kemungkinan aplikasi PC Health Check akan menyebut PC anda tak kompatibel dengan Windows 11. Hal ini tentunya membingungkan (dan mengesalkan), terutama karena spek minimal yang disyaratkan untuk Windows 11 terbilang rendah. Yaitu hanya prosesor minimal 1GHz dengan setidaknya dua core, RAM 4GB, dan storage 64GB, DirectX 12, layar

Jakarta Nasihat orangtua atau tradisi dalam keluarga bisa membentuk pribadi kita saat ini. Perubahan besar dalam hidup bisa sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai dan budaya yang ada di dalam keluarga. Kesuksesan yang diraih saat ini pun bisa terwujud karena pelajaran penting yang ditanamkan sejak kecil. Seperti kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba My Culture Matters Budayamu Membentuk Pribadimu ini. *** Oleh Sutianingsih - Bogor Dua lampu pijar menyala tepat di depan mata, dikelilingi awan hitam yang menandakan datangnya sang malam. Seperti biasa aku selalu menyempatkan diri untuk menulis satu dua paragraf untuk meluapkan apa yang ada di kepala sekadar hanya untuk bernostalgia. Seketika terbersit sebuah kata dari almarhum bapak dengan kata-kata ajaibnya dalam bahasa Sunda yang tak pernah aku lupa, “Eweuh nu teu mungkin lamun maneh daek usaha," yang artinya, “Tidak ada yang tidak mungkin kalau kamu mau berusaha." Itulah salah satu kalimat yang selalu aku ingat sebagai pemacu untukku tetap bersemangat. Ibuku adalah seorang wanita yang berasal dari daerah Sumatera Selatan tepatnya di daerah Palembang dan bapakku adalah seorang laki-laki yang berasal dari Jawa Barat tepatnya keturunan suku Sunda. Pertemuan yang langka melatarbelakangi mereka sehingga memutuskan untuk menikah. Hanya dalam kurun waktu dua bulan masa pacaran mereka memutuskan untuk mengikat janji suci dan sampai sekarang dikaruniai empat anak. Aku adalah salah satunya, anak pertama dari empat bersaudara yang sudah ditinggalkan oleh seorang bapak di usia muda. Masa kecilku mungkin tidak seindah masa kecil anak-anak lainnya. Kondisi ekonomi lah yang menyebabkan itu semua. Terlahir dari keluarga yang tidak mampu mengharuskanku untuk membantu mamah dan bapak dengan cara berjualan es keliling kampung, tomat, timun sampai cabai dari hasil tanaman sendiri untuk dijual kembali kepada para tetangga atau ibu rumah tangga untuk keperluan mereka. Ilustrasi./Copyright bermain dengan teman sebaya pun tidak bisa aku lakukan, dan kadang-kadang membuatku merasa sedih karena tidak bisa bermain dan tertawa seperti mereka. Namun, hal itu tak pernah menyurutkan semangatku untuk membantu mamah dan bapak. Mungkin saat ini aku belum bisa bersenang-senang dan bermain bersama mereka tapi aku harus membuat senang hati mamah dengan hasil daganganku agar kami bisa makan malam dengan satu jenis lauk pauk saja. Kebiasaan itu terus bergulir sampai aku dewasa, seakan sebuah kata kerja keras sudah menjadi budaya dan sahabat setia di kala aku putus asa akan suatu hal. Bertekad untuk sekolah dengan jalur beasiswa membuatku terpacu untuk selalu menyempatkan waktu belajar hari demi hari. Sampai pada saat kelulusan SMA tiba aku mendapatkan penghargaan dari sekolah karena berhasil diterima di salah satu perguruan tinggi negeri, yaitu Institut Pertanian Bogor dengan jalur USMI Undangan Sebagai Mahasiswa IPB karena berhasil masuk tanpa tes. Terbayar sudah semua usaha dan kerja keras yang aku lakukan karena kebiasaan yang bapak terapkan berhasil membuatku untuk memetik buah manis dari sebuah kerja keras. Budaya kerja keras selalu aku terapkan sampai aku lulus kuliah. Bertekad untuk selalu mendapatkan IPK di atas 3,5 sudah berhasil aku dapatkan sampai mendapatkan predikat cumlaude pada saat kelulusan tiba. Ilustrasi./Copyright sangka kebiasaan kerja keras tersebut menjadi sebuah budaya yang melekat dalam diriku sampai sekarang. Pada saat teman-temanku yang lain sibuk berlibur karena melepaskan penat dari sidang tugas akhir, aku sibuk mencari kerja dengan mengikuti berbagai kegiatan mulai dari memasukan CV ke perusahaan-perusahaan sekitar dan mengikuti kegiatan job fair yang diadakan oleh kampus maupun instansi pemerintahan. Hanya berbekal CV dan transkrip nilai saja aku memberanikan diri untuk melamar tanpa kenal lelah dan selalu ingat dan mendoktrin kalimat dari alhamrhum bapak, "Nggak ada yang nggak mungkin kalau mau usaha." Walaupun sempat putus asa karena berbagai penolakan diterima tapi tetap saja aku selalu menguatkan diri. Sampai pada akhirnya aku berhasil diterima dan sudah bekerja sebagai karyawan tetap di salah satu perusahaan otomotif ternama di Indonesia sebelum waktu wisuda tiba. Sebuah usaha memang tidak akan pernah mengkhianati hasil nya. Bersyukur karena lahir dari keluarga yang memegang teguh akan sebuah kerja keras dan menjadikan budaya dalam kehidupan sehari-hari mereka. Budaya kerja keras yang almarhum bapak nasihatkan tidak akan pernah aku lupa sampai kapan Kavi dan Vena Annisa merupakan dua presenter kondang tanah air.

Asaslarangan pauli menjelaskan bahwa dalam satu atom tidak mungkin mempunyai empat bilangan kuantum yang sama karena setiap orbital hanya dapat terisi oleh 2 elektron dengan arah spin berlawanan. Oleh karena itu, bilangan kuantum yang tak mungkin sama dimiliki dua elektron dalam ruang orbital yang sama adalah bilangan kuantum spin. Menekuni dunia migas sudah menjadi gairah passion Nanang Abdul Manaf sejak muda. Namun, ia tidak pernah menyangka pengalamannya selama bekerja di Pertamina demikian beragam, bahkan tak jarang menegangkan dan tak semua orang bisa mengalaminya. Salah satunya adalah ketika orang nomor satu di PT Pertamina EP itu terjebak di daerah konflik Libya, menyusul jatuhnya kekuasaan Moammar Khadafi akibat kudeta berdarah pada Oktober 2011. Saat perang meletus, Nanang Abdul Manaf sedang bertugas di negeri kaya minyak itu. Bersama ratusan ribu orang lainnya, Nanang terjebak di Bandara Tripoli selama 40 jam. Syukurlah, ia akhirnya berhasil dievakuasi, meski dengan susah payah. Pria kelahiran Bandung, 6 Februari 1964, ini selalu percaya bahwa hal-hal yang semula dianggap tidak mungkin bisa menjadi mungkin, asalkan disertai kerja keras. “Yang terpenting lagi adalah eksekusi. Jangan berharap hasil kalau tidak ada eksekusi,” ujar dia. Masih tentang hal-hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, Nanang juga yakin ia bersama segenap karyawan bisa mewujudkan obsesinya membawa anak perusahaan PT Pertamina Persero itu menjadi produsen migas terbesar di Tanah Air. “Itu butuh effort luar biasa. Tapi bukan sesuatu yang tidak mungkin,” tutur Nanang, yang merintis karier dari nol di Pertamina. Nanang Abdul Manaf punya definisi sendiri tentang kesuksesan. Dalam definisinya, seseorang atau sebuah perusahaan bisa dikategorikan sukses jika telah berhasil memberikan kontribusi yang maksimal kepada semua pihak. “Misalnya Pertamina EP dianggap sukses jika target internalnya tercapai, kemudian dinilai masyarakat dan stakeholder sebagai perusahan yang memberi kontribusi. Kalau hanya target finansial, tapi masyarakat di sekitarnya memusuhi, tidak bisa dibilang sukses,” tegas dia. Berikut penuturan lengkap Nanang Abdul Manaf kepada wartawati Investor Daily Euis Rita Hartati di Jakarta, baru-baru ini Bagaimana perjalanan karier Anda sampai akhirnya memimpin Pertamina EP? Saya bergabung dengan Pertamina pada pertengahan 1991. Saya pertama kali ditempatkan di Unit Eksplorasi dan Produksi EP Sumbagsel. Saya di bagian eksplorasi, memulai karier sebagai junior geologist. Pertama kali di lapangan, saya ditugaskan di Jambi. Infrastruktur Jambi waktu itu belum bagus seperti sekarang. Lebih banyak jalan off-road daripada jalan aspalnya. Tapi karena background saya geologis, saya menikmatinya, Kemudian saya dapat special job untuk menangani project panas bumi di Ulu Belu, Lampung. Saya dapatkan special task force, mulai dari membuka lahan, menyiapkan lokasi, proses pengadaan rig, sampai eksplorasi panas bumi. Saya merasa punya pengalaman yang berbeda, saya jadi tahu panas bumi, karena sebelumnya saya punya pengalaman eksplorasi di migas. Jadi, kalau bicara tentang panas bumi dan sebagainya, saya nyambung karena pernah di sana, walaupun tidak lama. Selanjutnya saya dipindahkan ke Jakarta. Saya sebetulnya masuk ke dinas teknologi. Dinas ini cikal bakal upstream technology center UTC. Tapi saya tipe orang yang tidak suka duduk di belakang meja. Makanya hanya beberapa bulan di situ. Saya pun mencari tantangan, akhirnya diberi kesempatan. Saya diminta membantu kegiatan eksplorasi untuk Sumatra. Kenapa Anda lebih suka kegiatan operasi? Karena di bagian operasi tidak hanya menangani teknikal, tapi juga me-manage people. Kompleksitasnya lebih penuh tantangan dibandingkan kalau saya hanya duduk di belakang meja. Menurut saya, kesempatan-kesempatan itu memang harus dicari. Kalau diam, saya tidak akan ke mana-mana. Alhamdulillah, saat menangani operasi di Sumatra, saya menemukan banyak discovery penemuan cadangan. Boleh dibilang, kalau di bagian operasi itu kelihatan hasilnya. Kalau ada discovery, rasanya puas dan ada kebanggaan tersendiri, karena dari situlah semua proses produksi migas dimulai. Pengalaman paling berkesan selama Anda di lapangan? Tentu saja banyak sekali. Misalnya saat saya bergabung dengan Joint Operation Body JOB Sante Fe di Blok Salawati, Papua. Selama tiga tahun, saya pulang-pergi PP Jakarta-Papua, dengan waktu tempuh 10-12 jam. Saya juga pernah bertugas sebagai project leader untuk pengeboran deep water di Matindok. Saat itu, kami ngebor lima sumur laut dalam. Itu adalah pertama kami ngebor di eksplorasi laut dalam, sumur offshore, dan tidak berhasil. Artinya dari ngebor lima, baru tiga sudah dry semua. Kami berhenti, selesai. Saya pun harus menjelaskan kenapa tidak berhasil. Tapi itu biasa, pengalaman juga. Tidak banyak orang yang punya pengalaman ditugaskan untuk pengeboran di offshore. Tidak melulu di lapangan, saya juga pernah diminta korporat untuk menangani transformasi perusahaan. Saya yang biasanya menangani operasi, gelogi, dan lainnya, tiba-tiba harus bergabung dengan tim McKinsey untuk transformasi Pertamina pada 2006. Saya ditunjuk sebagai wakil dari hulu upstream. Waktu itu pertama sekali membuat breakthrough project. Di sana, saya betul-betul mendapatkan pengalaman, ilmu, kemudian pengetahuan yang totally berbeda. Ada pengalaman lain yang tidak kalah menarik, yakni saat saya ditugaskan ke Libya untuk menjalankan kegiatan eksplorasi sampai mendapatkan cadangan. Situasinya sangat menantang. Sedang asyik melakukan kegiatan di sana, tiba-tiba terjadi eskalasi politik dalam waktu yang sangat cepat. Khadafi pemimpin Libya, Moammar Khadafi jatuh. Benar-benar tak terduga. Padahal saat itu Libya adalah negara yang sangat kaya. Produksi minyaknya 1,7 juta barel per hari bph, sedangkan penduduknya hanya tujuh juta orang. Produksi gasnya langsung diekspor ke Eropa, sehingga bisa dibilang banyak uang tapi peduduknya sedikit. Ketika perang mulai pecah, saya waktu itu diminta siap-siap pulang ke Indonesia. Akhirnya saya dievakuasi di Tunis dengan susah payah. Saya terjebak selama 40 jam di airport Tripoli. Tidak ada makanan dan lainnya. Bayangkan, ratusan ribu orang seketika ingin keluar dari negara itu. Itu pengalaman unik yang tidak semua orang bisa beruntung mengalaminya seperti saya. Ketika saya pulang, ternyata banyak penyambutan. Saya juga tidak menyangka, ada Bu Karen Karen Agustiawan, Dirut Pertamina saat itu, wartawan, dan lainnya. Anda tidak tergoda untuk bergabung dengan perusahaan migas asing? Terus terang tergoda. Saya juga sempat melamar ke mana-mana. Kebetulan yang mengundang pertama adalah Pertamina, saya tes, periodenya Maret sampai September. Waktu itu saya sempat juga dipanggil untuk tes di Asamera Conoco, Gulf, tapi yang akhirnya betul-betul confirm adalah Pertamina. Prestasi selama Anda di Pertamina EP? Nature saya di eksplorasi. Maka saat punya kesempatan di Pertamina EP, saya tunjukkan performa saya. Saya pernah melakukan hal-hal bagus di sana. Saya bisa ngebor sampai 29 sumur setahun untuk eksplorasi saja. Sekarang paling-paling 10-12 sumur. Harga minyak pun dulu gila-gilaan. Jadi, kami dipacu. EP juga produksinya bagus, harganya bagus, sehingga 80% keuntungan korporat pada 2011-2012 dari EP. Lalu saya sempat diminta menangani kegiatan di Malaysia, hingga akhirnya kembali ke Pertamina EP dan menjadi Direktur Eksplorasi. Di sini tantangannya lain lagi. Saat itu produksi turun dan harga minyak sedang tajam-tajamnya turun. Produksi turun ke titik nadir 77 ribu bopd pada 2017. Saya menjadi Presdir pada Mei 2017. Saya konsolidasi, kebetulan tim direksinya baru. Kami waktu itu sepakat bagaimana caranya supaya Pertamina EP bangkit lagi. Moral pegawai kami angkat untuk bekerja lebih keras bersama-sama. Saat itu muncul ide untuk membentuk leaders forum. Kami kumpulkan para general manager GM dan vice president VP untuk merumuskan tantangan yang kami hadapi. Ekspektasi stakeholder cukup tinggi sehingga kami harus do something yang berbeda dari sebelumnya. Apa yang harus kami improve, kami banyak evaluasi, dan membuat strategi untuk mendapatkan kepercayaan diri. Hasilnya kelihatan. Pada 2018 kami reborn. Seperti mobil mogok, dorongnya setengah mati, tapi begitu engine-nya hidup, jalannya jadi gampang. Itu momentum yang kami dapatkan pada 2017-2018. Masuk 2019, tantangannya tidak lebih mudah, karena target pemerintah selalu lebih tinggi dari kemampuan kami. Tapi saya selalu tekankan, yang penting kita berusaha supaya lebih baik, walau katakanlah rasanya impossible. Saya perbaiki terutama dari sisi eksekusi. Produksi migas nasional turun terus. Tantangan ke depan seperti apa? Ke depan, tantangan kita adalah bagaimana memenuhi kebutuhan yang dari tahun ke tahun meningkat, sementara produksi turun. Seperti dikatakan Presiden Jokowi, current account deficit CAD atau neraca transaksi berjalan banyak disumbang migas, karena impor minyak mentah maupun produk minyak bahan bakar minyak/BBM setiap hari sangat besar, sehingga neraca perdagangan kita defisit. Ini tantangan paling besar. Ke depan, saya yakin konsumsi BBM kita bukan makin turun, tapi meningkat. Sebab, jumlah kendaraan terus bertambah, tingkat sosial masyarakat meningkat, yang biasanya berjalan kaki ingin naik sepeda motor, yang biasa naik sepeda motor ingin naik mobil, yang punya mobil satu ingin punya dua. Bukankan pemerintah sedang mengembangkan energi alternatif? Energi alternatif sudah ada dari beberapa tahun lalu, tapi migas tetap yang paling ideal dari segi pengelolaan dibanding energi lain. Contohnya geothermal panas bumi, itu energi juga. Tapi geothermal tidak bisa diperjualbelikan secara ritel. Berbeda dengan minyak yang bisa diperdagangkan langsung. Migas juga mudah dijadikan produk, misalnya petrokimia. Dari migas bisa menjadi plastik dan lainnya. Jadi, ke depan, kebutuhan migas akan tetap tinggi, sementara kita hadapi situasi Karena eksplorasinya tidak agresif. Mungkinkah produki minyak nasional kembali seperti masa lampau, di atas 1 juta bph? Mungkin saja. Tapi untuk dapat sekelas lapangan Banyu Urip saja yang produksinya 210 ribu bph, butuh waktu lama, dari mulai discovery sampai pengembangan dan membangun fasilitas. Saat ini gap produksi dan konsumsi kita sekitar 700 ribu bph. Berarti kita butuh dua lapangan seperti Banyu Urip yang sekarang merupakan lapangan dengan produksi tertinggi. Itu tidak mudah. Kita harus buat skenario lain di luar eksplorasi, misalnya melalui EOR enhanced oil recovery atau monetisasi lapangan yang dulu dianggap marginal. Tapi untuk itu perlu insentif. Semua harus bergerak, tidak bisa hanya pemerintah pusat saja atau kontraktor migas saja, karena di lapangan kita berhubungan dengan pemerintah daerah. Jadi, semua harus punya spirit yang sama. Kita harus sadari bahwa kita sudah emergency. Kondisi cadangan migas nasional saat ini bagaimana? Cadangan dalam arti lapangan yang siap produksi itu terbatas. Tapi kalau bicara potensi atau sumber daya, masih ada. Namun harus dibuktikan dulu. Harus ada investasi. Kita harus bisa menarik investor dari luar asing agar mereka mau lagi berinvestasi di sini. Seperti era 70-80-an, di mana yang datang adalah big player, seperti Mobil Oil, Esso, BP, Shell, dan Conoco. Mereka adalah perusahaan yang punya kemampuan investasi, teknologi, SDM , dan lainnya. Kalau Pertamina sendiri nggak keluar, harus berkolaborasi. Semua negara pun sama. Amerika Serikat AS saja tidak hanya punya Exxon dan Chevron, ada juga perusahaan Spanyol, Repsol, atau BP, Shell. Jadi, negara maju pun butuh investor, apalagi Indonesia. Mimpi Anda ke depan? Kalau SKK Migas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi punya target kembali ke 1 juta bph, saya sejak 2017 bicara bahwa Pertamina EP harus kembali ke 100 ribu bph. Kalau ditanya berat, ya berat sekali. Tapi kalau kalau kita punya niat kuat dan kerja keras, berani bermimpi, tapi bukan mimpi kosong, kita turunkan satu program untuk kejar mimpi, saya masih optimistis. Kenapa? Karena kita masih punya area yang menurut saya masih potensial, seperti frontier, laut dalam. Tapi kalau ngebor 100% dilakukan Pertamina EP, ya berat. Sebab, untuk ngebor satu lapangan butuh US$ 100-150 juta, ya habis dananya hanya untuk satu sumur saja. Ya kalau dapat, kalau nggak, habislah dana kami. Decline kita tuh mencapai 25-30% setahun. Kalau do nothing, tahun depan produksi kami terpangkas 30%. Posisi Pertamina EP saat ini? Kami peringkat ke-3 untuk produksi minyak, setelah Exxon dan Chevron. Kalau untuk gas setelah BP Conoco. Tapi kalau secara agregat, kami nomor satu dengan volume produksi 240 ribu bph. Gaya kepemimpinan Anda? Saya mengedepankan kolaborasi. Saya delegasikan ke direksi. Mereka punya tim lagi di bawahnya, begitu seterusnya sampai ke level bawah. Total karyawan orang. Tugas saya adalah bagaimana men-develop ini supaya mereka berkinerja baik. Kinerja saya ditentukan oleh semua tim ini. Arti sukses menurut Anda? Bagi saya, sukses adalah jika bisa memberikan kontribusi yang maksimal. Misalnya Pertamina EP dianggap sukses kalau target internal tercapai dan oleh masyarakat serta stakeholder dinilai menjadi perusahan yang memberi kontribusi. Kalau hanya target finansial saja yang tercapai, tapi masyarakat di sekitarnya memusuhi, tidak bisa dibilang sukses. Demikian pula saya secara pribadi. Jika saya merasa tidak bermanfaat bagi orang lain, atau keluarga, saya tidak merasa sukses. Obsesi Anda? Saya ingin membawa Pertamina EP menjadi juara umum di produksi. Itu butuh effort luar biasa. Tapi bukan sesuatu yang tidak mungkin. Bagaimana Anda membagi waktu dengan keluarga? Keluarga sangat paham tugas saya. Yang penting berkomunikasi. Anak saya tiga, sudah dewasa semua. Satu di Finlandia, satu di Surabaya, dan satu di Jakarta. Sekarang saya berdua lagi dengan istri, tapi tiap hari masih memantau mereka satu per satu. Saya memang cerewet untuk masalah ini.*** Biodata Nama Nanang Abdul Manaf. Tempat/tanggal lahir Bandung, 6 Februari 1964. Pendidikan S1 Teknik Geologi ITB. Baca juga Antara Golf, Kuliner, dan Menulis Editor Abdul Aziz abdul_aziz Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Artinya: "Dia (Maryam) berkata, "Wahai Tuhanku, bagaimana mungkin aku akan mempunyai anak, padahal tidak ada seorang laki-laki pun yang menyentuhku?" Dia (Allah) berfirman, "Demikianlah Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki." Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata padanya, "Jadilah!" Maka, jadilah sesuatu itu
TidakAda Yang Tak Mungkin. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, jika kita mempercayainya dan mau melakukannya dengan sabar. Impianku di dalam hidup adalah menggapai kebahagianku sampai aku harus menghembuskan nafasku yang terakhir. Saat terjadi tsunami aku kehilangan segalanya, aku tidak mempunyai apa-apa lagi.
rDgkz. 162 84 121 157 218 288 51 10 238

tidak ada yang tak mungkin